Teori Mimesis dan Teori Significant Form


Nama     : Najla Dhiahasna R
NPM      : 202246500866
Kelas     : R3L

3 Karya Desain Menggunakan Teori Mimesis dan Teori Significant Form

 
Hasil Analisis :

1. The Floral Passage of Time


Created by Pinky Jenny


Karya ini menggambarkan bahwa dalam kehidupan yang rumit, perempuan adalah benang halus yang menyatukan dunia. Mereka adalah tangan-tangan pengasuh yang menanam benih-benih harapan dan merawat taman kehidupan, dengan hati-hati merawat setiap bunga yang berkembang di halaman-halaman waktu yang terus berubah. Perempuan adalah perwujudan ketangguhan dan kekuatan, melewati badai kehidupan sambil tetap berdiri tegak dan bersemangat, ibarat mawar abadi yang tak pernah layu. Bagaikan hamparan bunga liar yang bergoyang tertiup angin, wanita menghadirkan kegembiraan, warna, dan semangat bagi dunia. Dan Seniman ini mengatakan bahwa dia adalah bagian dari taman yang tak lekang oleh waktu ini, dan seiring berlalunya musim, saya menemukan cara baru untuk berkembang, berkembang, dan membagikan keindahan kelopak bunga unik saya kepada dunia.

Dilihat dari teori Mimesis, Seniman ini menghasilkan karya digital yang mewakili perasaan seorang wanita. Dengan teori Mimesis versi Aristoteles karya ini bisa dikatakan sebagai 'seni' karena, seniman ini telah menciptakan kembali sebuah realita dengan hasil imajinatifnya sendiri dan merepresentasikannya lewat satu karya yang mewakili perasaan tersebut.

Dan jika dilihat dari teori Bentuk Signifikan/Significant Form, karya ini terdapat emosi estetis yaitu timbulnya pengalaman emosi spesifik yang dialami oleh pelihat/pengamat karya. Pada karya ini menimbulkan emosi estetis berupa empatis. Emosi yang dimana mungkin hampir semua wanita merasakannya. 



2. 4 Elements


Created by Pinky Jenny 

Sesuai dengan namanya karya ini menggambarkan elemen-elemen yang ada di Bumi dengan seorang wanita di tengahnya. Elemen-elemen itu menyangkut matahari, angin, air, dan tanah. Elemen tanah disini digambarkan dengan bunga-bunga yang bermekaran.

Dilihat dari teori Mimesis, Seniman ini menciptakan karyanya dengan sebuah imajinasi yang dilandasi dengan hal nyata, yaitu alam sekitar yang tentu saja mengandung elemen-elemen tersebut. Dengan teori Mimesis versi Aristoteles karya ini bisa dikatakan sebagai 'seni' karena, seniman telah menciptakan kembali kenyataan dengan hasil imajinatifnya sendiri.

Dan jika dilihat dari teori Bentuk Signifikan/Significant Form, karya ini dibuat dengan visualisasi yang indah dengan memadukan berbagai warna seperti tercipta warna abstrak namun masih sangat terlihat dengan jelas penggambaran dari setiap elemen-elemennya.

3. Cup and Flower


Created by hanitheartist


Seniman yang membuat karya ini mengatakan jika bunga selalu mewakili keindahan, persahabatan dan cinta. Semua orang menyukai bunga. Seniman ini menggambar bunga di sisi cangkir, karena cangkir itu mengingatkannya pada sebuah pesta. Dalam kasus paling sederhana, kapan pun kalian ingin mengundang teman dekat, traktir dia dengan teh atau kopi. Bunga dan cangkirnya indah dan menjadi lebih indah bersama-sama. 

Dilihat dari teori Mimesis, Seniman ini dapat membuat visualisasi cangkir dan bunga mawar yang nampak realis. Dengan imajinasinya yang didasarkan oleh cangkir yang mungkin sering dirinya lihat ketika diundang ke pesta teh ia dapat menggambarkannya dan dipadukan dengan bunga mawar.

Dan jika dilihat dari teori Bentuk Signifikan/Significant Form, Seniman ini dapat menggambarkan perasaannya ketika ia berada di sebuah pesta teh. Seperti perkataannya bunga selalu mewakili keindahan, persahabatan, dan cinta. Maka dari itu bunga dan cangkir menjadi lebih indah jika bersama-sama.



Kesimpulan

Plato ver.
Mimesis membicarakan 4 hal : Ide, Materi, Realita, dan Karya seni.
"Karya seni akan muncul dari ide yang berasal dari realita dengan bentuk materi"
 
Teori menurut Plato :
Mimesis, dalam B. Yunani berarti : Tiruan, jiplakan, imitasi, copy.

Plato said " Alam realita ini merupakan mimesis dari alam ideal" yang berarti tiruan dari alam ideal.
Seorang seniman, khususnya pelukis merupakan penjiplak kelas dua, ia menjiplak dari sebuah jiplakan.

Aristoteles ver.
Menurutnya 'Meniru' itu tidak sama dengan menjiplak, secara mekanis meniru tidak seperti alat potret yang seketika tombolnya ditekan ia akan merekam apa yang ada didepannya.

Aristoteles juga mengatakan :
Bahwa hasil mimesis sejatinya bukan imitasi, melainkan representasi (penghadiran kembali sesuatu dengan sesuatu yang lain yang mewakili). 


Clive Bell - Significant Form.
Meliputi peran subjek (pengamat; spektator) dan objek (karya seni) dan hubungan di antara keduanya.
Ia berpendapat bahwa semua pembahasan tentang seni harus bertolak belakang dari pengalaman estetis, ialah emosi yang khas/ disebut emosi estetis.

Teorinya dikenal dengan dua frasa khas, yaitu : emosi estetis dan bentuk signifikan.
Emosi estetis itu dibangkitkan di dalam subjek (pengamat) oleh ciri khas yang ada di dalam objek (karya seni). Dan Bentuk Signifikan itu kekhasan yang ada di dalam objek, yang membangkitkan emosi statis pada subjek.

Hubungan timbal balik dari keduanya lah yang dianggap sebagai 'esensi' (makna, sifat dasar) karya seni. 
















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Estetis dan Analisis Karya di Pekan Kebudayaan Nasional

5 Pertanyaan tentang diri dan seni